The Daugher of Time

 





Identitas Buku 
Judul buku                  : The Daugher of Time 
Pengarang                   : Josephine Tey
Penerbit                       : Laksana
Tahun Terbit                : 2021
Jumlah Halaman          : 275
ISBN                           : 978-623-327-202-5




buku yang berjudul The daughter of time ini menceritakan tentang Grant yang terbaring diatas ranjang rumah sakit yang tinggi. Ia selalu memandangi langit langit diatasnya hingga merasa bosan dan muak melihatnya. Ia sangat menghafal retakan retakan yang ada pada permukaan langit langit tersebut hingga ia membuat peta langit langit dan mejelajahi semuanya seperti sungai – sungai, pulau – pulau, dan benua – benua. Selain itu itu ia juga membuat permainan tebak tebakan dari peta itu dan menemukan benda benda tersembunyi seperti wajah – wajah, burung – burung, dan ikan – ikan. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan kecuali menatap itu semua. Ia sangat membenci pemandangan itu


Ia sempat memberikan usulan kepada Si Cebol agar bisa memutar sedikit tempat tidurnya. Dengan begitu ia dapat menemuakan langit langit baru yang bisa ia jelajahi. Akan tetapi, nampaknya keseimbangan kamar tersebut akan rusak apabila  tempat tidur itu diputar. Di dalam rumah sakit, keseimbangan menempati pringkat kedua setelah kebersihan. Kebersihan merupakan Keimanan. Bagi rumah sakit, apapun yang disusun tidak sejajar maka hal tersebut merupakan aib bagi rumah sakit.


Si Cebol adalah Perawat Ingham, walau terdengar mengejukan, iya sebenarnya ada orang yang sangat baik,  dengan tinggi lima kaki dua inci dalam proporsi badan seimbang. Grant  memanggil Si Cebol  sebagai caranya membalas dendam karena selalu diperintah oleh si porselen  Dresden Tiongkok yang sebenarnya bisa ia angkat dengan satu tangan. Si Cebol tidak hanya memerintahkan apa yang boleh diperbuat dan apa yang tidak boleh diperbuat, melainkan juga menangani enam kaki Grant seenaknya sendiri.


Grant tergeletak tak berdaya di kasurnya kerena ia terjatuh ke dalam pintu jebakan, dan tugas untuk merawatnya ialah Si Cebol dan Amazon. Tentu saja hal ini merupakan penghinaan absolut bagi Grant. Si Cebol dapat menggendong grant lebih mudah dibandingkan Amazon.  Pada saat ia tiba tiba menghilang dari perjalanan santainya,  ia sedang melakukan  pengejaran hebat terhadap Benny Skoll dan kenyataan bahwa ini berbelok,  jangan sangat cepat dan tak terduga saat di tikungan,  lalu tiba tiba  menabrak tepat  dalam pelukan Sersan Williams  yang merupakan satu penghiburan kecil di dalam situasi mamalukan ini.


Saat ini Benny sedang pergi jauh selama 3 tahun. Hal ini tentu sangat memuaskan bagi para atasan, akan tetapi Benny akan mendapatkan potongan masa tahanan karena sifat baiknya. Di rumah sakit tersebut sebenarnya tidak ada potongan waktu yang dikarenakan sifat baiknya, akan tetapi tidak untuk Benny


Seketika Grant berhenti memandangi langit – langit dan langsung melihat mengarah setumpukan buku yang ada di samping tempat tidurnya. Ia melihat buku yang paling atas yang merupakan catatan tahunan Lavina Fitch mengenai kesengsaraan seorang pahlawan wanita yang tidak bersalah. Grant membuka buku itu dan mendapatkan pesan hangat yang Lavinia tuliskan di dalamnya. Ia berfikir mungkin akan bakus jika smua penerbit berhenti bekerja selama satu generasi. Seharusnya ada moratorium literature.


Grant mendengar bahwa pintunya tebuka, akan tetapi ia tidak bergerak untuk menolehnya. Ia mengalihkan wajahnya mengarah ke tembok secara harfiah. Kemudian ia juga mendengar bahwa ada seseorang yang mendatangi tempat tidurnya dan menutup matanya serta melakukan segala cara agar tidak terjadipercakapan. Dalam hening, ia mencium aroma yang mamikat. Harum yang menggoda itu melayang layang di atas kepala Grant. Grant sangat menikmati harum itu. Harum yang melayang melayang itu adalah L’Enclos Numéro Cing. Hanya ada satu orang yang biasa menggunakan L’Enclos Numéro Cing nomor lima yaitu Marta Hallard.


Ia membuka satu matanya dan menyipitkan kearah wanita itu. Marta secara terang terangan menunduk untuk melihat apakag Grant benar benar tidur. Perhatian Marta pun kemudian mengarah kepada tumpukan buku yang ada di atas meja. Buku itu jelas nampaknya belum tersentuh sama sekali. Marta membawa dua buku baru di tangan satunya, dan tangan satunya membawa seikat bunga lilac putih. Marta memakai topi baru dan perhiasan mutiara yang biasa ia kenakan, mutiara tersebut merupakan pemberian Grant dahulu, ketika masa pemulihan Marta. Marta berpenampilan sangat anggun seperti tipikal orang perkotaan.


Marta merasa sia sia membawakan Grant buku dan kemudian menaruhnya di samping buku buku yang lama dan tidak dianggap oleh Grant. Marta berharap bahwa Grant mendapati dua buku baru itu lebih menyenangkan dari pada buku buku yang ada di tumpukan itu. Setelah itu Marta mengambil seikat bunga daffodil dan mengeluarkannya dari gelas kaca dan kemudian menggantikannya dengan bunga lilac. “ orang orang menduga bahwa kebosanan itu ditandai ketika kita menguap lebar, akan tetapi justru hal hal kecil dan remeh juga menyebabkan kebosanan. 


Marta mengingatkan Grant agar memperbaiki isi pikirannya, terlebih lagi jiwa dan perangaimu. Kau juga bisa mencoba mempelajari filsafat, yoga atau sejenisnya. Menurut marta, rasa pikiran analitis yang dimiliki oleh Grant lebih baik tidak diperkenalkan dengan sesuatu yang abstrak.


Marta  terlihat terkejut dan mengerikan seperti saat ia berada di teater dan telah diriasi dengan hati hati selama sejam penuh. Ia bertanya mengapa grant berfikir seperti itu?. 

Marta merasa heran kepada Grant, mengapa selama bertahun tahun sejak Marta memungutnya sebagai pengawal cadangan ketika ia membutuhkan, tidak terlintas oleh pikirannya apakar Marta yang terkenal dengan sifat tenangnya, bila menyangkut pria, ada hubungannya dengan tinggi badannya. Namun Marta tidak memberikan argument pembanding. pikirannya masih dengan ratu kesayangannya.


Hal yang bisa membuatnya menjadi Martir adalah reumatik. Ia menikahi Darnley tanpa dispensasi Paus, dan menikahi Bothwell dengan tata cara Prostestan. Grant selalu berfikir bahwa wanita itu berada di sebuah ruangan kecil di puncak kastel, dengan palang besi di jendela dan pelayan tua yang setia menyertainya saat doa. Kenyataannya, wanita itu memiliki enam puluh pegawai di rumahnya. Wanita itu mengeluh getir saat pegawainya dikurangi menjadi tiga puluh, dan nyaris mati karena merasa terhina ketika pegawainya dikurangi lagi menjadi dua sekretaris, bebe- rapa pelayan wanita, seorang penjahit, dan seorang atau dua orang koki. Dan Elizabeth membayar semuanya menggunakan uangnya sendiri. Selama dua puluh tahun Elizabeth membayarkannya, dan selama dua puluh tahun Mary Stuart menjajakan mahkota Skotlandia ke seluruh Eropa kepada siapa saja yang menginginkan revolusi dan menempatkannya kembali ke singgasana yang telah hilang

darinya; atau, singgasana yang diduduki oleh Elizabeth saat ini."


Pintu terbuka dan wajah bersahaja Mrs. Tinker muncul dari bukaan topinya yang lebih sederhana dan bersejarah daripada wajahnya. Mrs. Tinker sudah memakai topi yang sama semenjak ia pertama kali "melakukan sesuatu" untuk Grant, dan ia tidak bisa membayangkan Mrs. Tinker jika ia memakai topi lain. Grant mengetahui bahwa Mrs. Tin 

juga memiliki topi selain yang dikenakan sekarang, namun yang dikenakan ini sesuai dengan kriteria apa yang ia sebut sebagai "biruku". "Biru"-nya khusus untuk acara yang tidak biasa terjadi dan tidak pernah hadir di Tenby Court 19. Topi ini dikenakan dengan kesadaran ritualistik, dan setelah dipakai topi ini berguna sebagai tolak ukur untuk menilai berikut ini. ("Apakah kau menikmati acaranya, Tink? Bagaimana rasanya berada di sana?" "Tidak cukup layak untukku memakai topi biruku.") Mrs. Tinker mengenakan topi itu ke pernikahan Putri Elizabeth, dan ke berbagai upacara kerajaan, dan Grant menyadari ritual ini hanya dalam

dua detik pada satu adegan di berita saat Duchess of Kent memotong pita, namun bagi Grant itu hanyalah berita biasa; sebuah kriteria untuk menilai kepantasan sebuah acara sosial. Intinya adalah apakah acara itu layak atau tidak layak untuk "topi biruku".


"Aku dengar kau sedang kedatangan pengunjung," kata Mrs. Tinker, "dan aku sudah bersiap pergi saat mendengar suara yang tidak asing, dan aku berkata kepada diriku sendiri. 'ternyata Miss Hallard,' maka aku masuk kemari." Mrs. Tinker membawa bermacam-macam kantong kertas dan seikat kecil bunga anemon. Ia menyapa Marta de ngan salam khas kepada sesama wanita. Mrs. Tinker, di satu masa, pernah menjadi juru rias dan oleh karena itu tidak ada salam penghormatan berlebihan untuk dewi dunia teater. Ia melihat curiga ke arah rangkaian tangkai bunga lilac yang indah, yang mekar di dalam perawatan tangan Marta. Marta tidak melihat tatapan curiga Mrs. Tinker, namun ia melihat seikat kecil bunga anemon dan langsung mengambil alih situasi seolah-olah sudah melatih adegan ini sebelumnya.

Komentar

  1. Inspektur Alan Grant dari Scotland Yard mendekam di ranjang rumah sakit saat ia pulih dari cedera yang diderita saat mengejar penjahat. Dia kesal dengan kurungan fisiknya dan bosan secara mental. Teman-teman yang bermaksud baik telah mengiriminya setumpuk novel terbaru untuk dibaca, tetapi dia mencemooh konten formula mereka. Temannya, Marta (salah satu teman Grant), selalu datang untuk memastikan keaadannya, namun karena melihat temannya yang sangat menyedihkan ia pun menyarankan agar Grant menggunakan keterampilan detektifnya dengan memecahkan kasus paling dingin—salah satu dari banyak misteri sejarah yang telah membingungkan orang selama beberapa generasi.

    Sang penulis mampu membawakan inti dari buku ini dengan bahasa yang tidak sulit untuk dipahami sehingga para pembaca tidak akan kesulitan dalam memahaminya. Penulis juga dapat mendeskripsikan suatu hal dengan sangat detail sehingga hapat menambah imajinasi dari pembaca.

    Kekurangan dari buku ini adalah, banyak bagian yang seharusnya tidak perlu ditambahkan, namun penulis memaksakan untuk ditambahkan agar tulisan terlihat banyak. Ada pula dibeberapa bagian yang salah dalam penggunaan tanda baca maupun penempatan kata-kata nya, sehingga bagi beberapa pembaca yang sensitive akan hal tersebut akan merasa tidak nyaman.

    Saran bagi si penulis adalah diharapkan penulis dapat lebih teliti lagi dalam merancang teks tersebut supaya tidak lagi terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca maupun penempatan kata-katanya. Lalu meskipun penulis dapat menulis cerita tersebut dengan pembawaan yang mudah dipahami, tetapi masih ada beberapa kata yang jarang digunakan sehingga banyak orang yang tidak mengetahui artinya, jadi mungkin sebisa mungkin bagi penulis untuk mencantumkan arti kata tersebut untuk memudahkan para pembaca. - Nabila Safa Hamida/12

    BalasHapus

Posting Komentar